Ads

Rabu, 20 April 2016

PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU

Posted by Unknown at 02.13 0 Comments
Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas jamur kuping adalah adanya serangga pengganggu yaitu berupa gulma, hama dan penyakit.

a. Gulma
Gulma adalah jamur liar yang tidak diharapkan tumbuh pada baglog. Gulma ini akan menyedot nutrisi dari baglog dan bahkan pertumbuhan gulma ini bisa lebih cepat dari pertumbuhan jamur kuping, sehingga nutrisi pada baglog akan habis terserap oleh gulma dan nutrisi yang diserap jamur kuping akan berkurang. Hal ini berdampak produktivitas jamur kuping sangat rendah.

Gulma bisa timbul karena proses sterilisasi media atau bibit yang kurang optimal dan juga sanitasi baglog yang buruk. Oleh karena itu proses sterilisasi harus dilakukan dengan optimal, yaitu pada saat proses sterilisasi, suhu dalam sterilisasi harus minimal mencapai suhu 100°C, karena pada suhu tersebut segala macam bakteri dan spora gulma akan mati. Jika suhu pada proses sterilisasi kurang dari itu maka akibatnya tidak semua bakteri dan spora gulma akan mati dan kemungkinan bisa tumbuh.

Dan apabila baglog sudah terkontaminasi oleh gulma dimana ciri nya akan memiliki bentuk dan warna yang berbeda dengan warna jamur kuping, maka harus segera dibersihkandan dibuang dengan menggunaka pinset. Namun apabila sudah menyebar luas, baglog yang terkontaminasi harus segera disingkarkan atau dibuang agar tidak menyebar ke baglog yang lain.

a. Hama
Hama yaitu hewan penggangu yang dapat merusak jamur atau media tumbuh jamur. Hal ini akan sangat merugikan petani karena produksi akan menurun drastis dan jamur yang dihasilkan juga jelek kualitasnya sehingga akan menurunkan nilai jual jamur kuping.

Hama-hama yang sering mengganggu adalah:
1. Cacing (Nematoda)
Cacing dapat hidup dalam media tanam karena sterilisasi yang tidak sempurna dan sanitasi baglog yang buruk. Cacing sangat cepet bereproduksi dan tumbuh nya sehingga akan merusak media tanam dan miselium jamur kuping yang akan tumbuh.

Ada 2 jenis cacaing yang sering menyerang jamur kuping, yaitu Saprophagous Nematodes dan Mycophagous Nematodes. Cacing tersebut akan berkembang banyak saat pertumbuhan miselium jamur kupimg terganggu gulma, hama dan penyakit. Adanya cacing menjadi indikator kondisi yang buruk bagi pertumbuhan jamur.

Untuk menghindari hal ini maka proses dterilisasi harus dilakukan dengan sempurna agar semua bibit-bibit gulmacan mikroorganisme yang merugikan mati semua.

Ini contoh baglog yang mengandung cacing:

Hama Cacing

Hama Cacing

2. Tikus
Tikus adalah hewan pengerat yang mempunyai kemampuan beraaptasi tinggi, sehingga sulit untuk dikendalikan. Senagai hewan pengerat, tikus sangat suka menggigiti segala sesuatu, termasuk baglog. Baglog yang berlubang karena gigitan tikus sangat mudah terkontaminasi.

Hama ini dapat diatasi dengan cara menangkapnya, menutup lubang masuk tikus, atau bisa juga dengan memberi kapur barus di ukung-ujung ruangan kumbung yang biasa dilewati tikus. Atau paling ekstrim lagi yaitu dengan memberi racun tikus.

3. Rayap

Media tanam yang terbuat dari serbuk kayu membuat rayap suka tinggal dan memakan serbuk kayu tersebut. Rayap termasuk serangga yang hidup berkoloni, sehingga pengendalian sangat sulit. Selain proses sterilisasi yang harus sempurna, juga pemilihan material kumbung harus dipilih yang bebas rayap.

Untuk mengendalikan raya bisa menggunakan insektisida khusus rayap, seperti Cypermetrin, Fenvarelate, Chlooropyrifos atau Pertagen.

Sebaiknya saat membuat kumbung atau rak alangkah baiknya kayu dan bambunya dilapisi dengan obat anti rayap dulu.

4. Lalat


Lalat menjadi hama pengganggu karena saat bertelur, lalat akan meletakkan telurnya pada media maupun di bagian tubuh jamur. Dan ketika larva menetas akan merusak miselium dan jamur dewasa yang dapat menghambat pertumbuhan jamur kuping.

Cara mengatasinya adalah dengan menjaga kebersihan kumbung dan jangan sampai lalat masuk dalam kumbung dan berkembang biak.


5. Tungau

Ada beberapa jenis tungau yang dapat menyerang jamur. Tungau biasanya memakan miselium, pinhead atau tubuh buah jamur. Biasa petani jamur menyebut tungau dengan hama "krepes". Sanitasi yang buruk dan kelembaban yang terlalu tinggi dapat menyebabkan jumlah tungau meningkat. Dan krepes ini bisa menular dengan sangat cepat ditandai dengan munculnya butiran-butiran putih kecil seperti telur yang semakin banyak pada baglog, apabila ditekan maka butiran-butiran ini kan pecah dan menyebar, dan apabila terkena krepes, maka jamur kuping sulit tumbuh.

Tungau bisa dikendalikan secara kimia dengan menggunakan akarisida yang bisa dibeli di toko-toko pertanian


6. Penyakit

Penyakit pada jamur kupig bisa disebabkan dari berbagai faktor, diantaranya disebabkan oleh virus, bakteri, fungi dan kapang. Kontaminasi ini dapat merusak media dan buah jamur. Jamur yang terserang penyakit ini akan menjadi busuk, berlendir, berubah warna dan memiliki bintik-bintik noda. Hal ini akan mengurangi kualitas jamur atau bahkan menyebabkan gagal panen.

Beberapa jenis cendawan yang dapat menyebabkan penyakit diantaranya cendawan hijau (trichoderma spp., giocladium sp., penicillium sp., dan paecelomyces sp.), cendawan jingga (neurospora sp), coprinus, dan rhizopus.

Berikut beberapa hal yang menyebabkan jamur terserang hama dan penyakit

  • Letak kumbung berdekatan dengan sumber hama dan penyakit.
  • Baglog yang terkontaminasi dan terserang hama tidak dipisahkan denga yang sehat.
  • Perawatan baglog yang tidak sempurna.
  • Ruang inkubasi dan penumbuhan jadi satu.
  • Kumbung yang mudah dimasuki hama.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengendalikan hama dan penyakit:
1. Sterilisasi dan sanitasi media secara baik dan berkala.
Sterilisasi yang baik akan mematikan semua jenis mikro organisme yang ada pada media. Sedangkan sanitasi berupa sanitasi kumbung, baglog dan pekerja dilakukan seoptimal mungkin. Baglog yang terkontaminasi harus sesegera mungkin dipisahkan dan dimusnahkan dengan cara dibakar.

2. Melakukan pengendalian secara manual.
Yaitu mengambil dan mematikan organisme pengganggu. Karena itu pengamatan yang cermat pada jamur dan media sangat penting untuk mengindari dan mengantisipasi kontaminasi.

3. Menggunakan ramuan herbal.
Ramuan herbal ini disemprotkan pada tubuh jamur dan media, ramuan ini dibuat dengan komposisi 250 gram bawang merah dan 500 gram kencur. Kedua bahan ini dihaluskan dan disaring neggunakan kain kasa. Hasil saringan ini dicampurkan dengan 10-15 liter air. Lalu semprotkan dengan menggunakan sprayer.


4. Menggunakan obat kimia.
Penggunaan bahan kimia adalah jalan terakhir. Karena bahan kimiadikahawatirkan akan terserap jamur dan kurang sehat untuk dikonsumsi. Apabila terpaksa menggunakan obak kimia, maka sebaiknya dilakukan setelah semua jamur kuping dipanen semua dan tidak tersisa, baru setelah itu dilakukan penyemprotan dengan obat kimia. Oleh karena itu penggunaan obat kimia dilakukan apabila pengendalian secara manual dan alami sudah tidak bisa mengendalikan hama dan penyakit.

Share This Post

Get Updates

Subscribe to our Mailing List. We'll never share your Email address.

0 komentar:

Recent Articles

Total Pageviews

© 2014 Budidaya Jamur.
Powered by Themes24x7 .
back to top